Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Membangun Ekonomi Kerakyatan dengan mendirikan PUJASERA di setiap Kecamatan

Minimnya ketersediaan pekerjaan di perkotaan, menjadi problem setiap tahun kelulusan. Tugas siapakah menyediakan tempat untuk mempekerjakan para lulusan ???. Ada Pemerintah, Sekolah, Orang tua , Swasta ???. Padahal Generasi muda termasuk para lulusan sekolah / pengangguran / pencari kerja adalah POTENSI besar bagi bangsa untuk memajukan Negara. Mencari pekerjaan (formal) dengan penghasilan yang layak tidaklah mudah, sementara ada pilihan lain yaitu pekerjaan non formal atau wirausaha. Kenapa pekerjaan mesti dicari bukan diciptakan ???. Pekerjaan sangat mudah diciptakan bukan dicari. Merubah diri dari mencari pekerjaan menjadi pencipta pekerjaan atau wirausaha (pengusaha / direktur / owner) sangatlah mungkin, mudah dan bahkan tanpa modal. Ingatkah permainan ENGKLEK saat masih kecil, seperti melintasi satu putaran dan berhak membuat SAWAH. Atau permainan MONOPOLI, cukup melintasi 1x putaran permainan dan perhak membeli TANAH. Dalam merubah (mainset) dari pencari kerja menjadi pencip

MENGEJAR DOLAR, ORANG KOTA BERDASI MENJADI PETANI DI HUTAN

Bagaikan menanam padi di HUTAN . Kenapa di hutan ? bukan memilih lahan dipematang atau pinggir desa atau jalur irigasi yang mudah memperoleh suppy air. Bukannya memanfaatkan tanah-tanah pekarangan atau girik pak kades. Itulah HENDRAWAN yang bagaikan menanam padi di hutan. Bayangkan hutan yang gelap kurang sinar matahari, lebat, berbinatang buas dan tanpa sumber air yang cukup. Sulit sekali setiap HENDRAWAN akan bertani di hutan. Dengan peralatan sederhana, memadai dan bekal air putih untuk minum seharian. Perjalanan panjang tanpa alas kaki., menghindari semak berduri yang dapat melukai kulit. Tak ada teman yang bersedia ikut mencangkul, tak ada lahan luas yang cukup untuk menanami pari. Membuat aliran air yang bersumber dari rawa-rawa, bermain dengan binatang buas dan buaya. Penuh dengan ancaman oleh gajah, burung dan kuda-kuda liar. Taka da yang bisa dibanggakan dan terkenal, selalu terhalang pepohonan tinggi, semak yang liar. Disaat usaha menyentuhkan sinar ke tanaman padi, ula

DISEWAKAN TANAH UNTUK TOWER OPERATOR SELULER (LOKASI TEPAT UNTUK TOWER)

ADA 3 PILIHAN LOKASI ; I. DESA GARUNG Wonosobo HM. Luas ; 1220 m2 Lokasi pinggir jalan raya setelah Pasar Garung Wonosobo, jalan utama menuju tempat wisata Candi - DIENG. Kelebihan ; 2 lokasi tanah kami di desa GARUNG, telah disewa operator seluler ; INDOSAT dan SMART. Penawaran lokasi tepat untuk ; XL, Mobile8, Telkomsel, Telkom Flexy, Esia. II. DESA GURUNG Wonosobo HM. Luas ; 320 m2 Lokasi pinggir jalan raya (sedikit masuk 50 M kedalam)setelah Pasar Garung Wonosobo, jalan utama menuju tempat wisata Candi - DIENG. Kelebihan ; 2 lokasi tanah kami di desa GARUNG, telah disewa operator seluler ; INDOSAT dan SMART. Penawaran lokasi tepat untuk ; XL, Mobile8, Telkomsel, Telkom Flexy, Esia. III. DESA GARUNG Wonosobo HM. Luas ; 445 m2 Lokasi pinggir jalan desa (200 M dari jalan Raya) sebelum Pasar Garung Wonosobo, 300M tower SMART, 500 M tower Indosat. Seberang jalan adalah lapangan Sepakbola. Sisi utara tanah ini akan dibangun jalan lingkar Garung. Kelebihan ; 2 lokasi tanah kami di desa

WARKOP ; Tempat NYAMAN untuk membuka PIKIRAN

Sabtu itu hujan deras diluar, ketika saya, mama dan TYAN beranjak akan pulang dan keluar DP MALL jl Pem uda. TYAN yang melihat pedagang mainan di bawah merengek dibelikan remote HOLICOPTER. Mama TYAN yang sudah cukup keberatan membawa 2 plastik belanjaan, tiba-tiba menasehati TYAN yang bertambah meronta. “Kalau mau beli mainan khan di toko langanannya mas TYAN, mana…..TT”. Tiba-tiba TYAN mengalihkan permintaan dan menunjuk salah satu gerai “pa..ma..kesana !” Mama TYAN dan papa melihat telunjuk TYAN “ke CAFÉ ?”. Karena diluar dingin dan hujan, benar saja pilihan ke CAFÉ, meminum secangkir kopi hangat, bikin badan fresh. Lalu kita berjalan menuju ke CAFÉ… TYAN mendahului kami yang cukup berat membawa belanjaan. Kita memilih tempat duduk dipojok dan mudah melihat acara TV. Setelah membaca daftar menu yang hemat kita membeli COFEMIX special racikan WARKOP. Waiters datang membawa pesanan kita dalam waktu +3 menit. “Wow …….aromanya menggugah” kata PAPA. “Hangat bikin badan fresh, ” mama.

SEMARANG BANJIR KULINER

PIA adalah gadis cantik memilih kerja non formal, berdagang LUMPIA karena bermimpi mengenalkan LUMPIA go Internasional. SETO pemuda trampil pemilik tambak dan pedagang Bandeng PRESTO keliling. ALUNG pemuda keturunan yang tetap setia melanjutkan usaha papanya berdagang WEDANG TAHU. Mereka bertiga berteman, dipersatukan oleh perasaan senasib, sama-sama berjuang mulai dari NOL akhirnya sepakat bersahabat. Pak JOYO, pensiunan guru swasta, hidup sederhana yang ternyata mewarisi tanah dari Eyang BUYUTNYA, nyatanya berada di jantung kota Semarang. Bingung menerima dan mengelola harta peninggalan, hampir tertipu oleh tuan tanah bernama bp HENDRA. HENDRA sendiri investor, kontraktor kelas kakap licin dan terkenal memiliki lobi hebat dengan penguasa NEGARA, sepak terjangnya menjadi momok bagi pedagangan dan pengusaha kecil. BUDUL panggilan akrab BUDI MULIA pemuda jenius dengan karir melesat di BANK tempatnya bekerja. Berperawakan besar, tinggi, agak hitam, focus, ulet dan pekerja keras. Setia me